IMPLEMENTASI KELAS MAYA SI CADIAK PANDAI DENGAN SOSIAL MEDIA DALAM PEMBELAJARAN DARING



Dunia tiba-tiba dikejutkan dengan munculnya virus baru yang kita sebut dengan COVID 19, akibat virus COVID 19 semua sendi kehidupan berubah termasuk dunia pendidikan juga mengalami perubahan . Pembelajaran yang semula dilaksanakan secara tatap muka berubah menjadi pembelajaran jarak jauh menggunakan dukungan teknologi yang biasa kita kenal dengan pembelajaran jarak jauh/pembelajaran daring/online/belajar dari rumah. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus COVID 19, agar jangan sampai sekolah menjadi klaster penyebaran virus.

Beberapa perubahan dalam pembelajaran diantaranya :
a. Harus belajar jarak jauh, daring atau luring.
b. Belajar dengan perangkat teknologi
c. Mengerjakan tugas dan proyek online
d. Ujian secara online
e. Komunikasi dengan guru secara online
f. Kurikulum tidak sepenuhnya diajarkan
g. Belajar secara mandiri

Kegiatan non pembelajaran juga berubah :
a. Peminjaman buku perpustakaan berubah
b. Kegiatan praktik di lab tidak bisa dilaksanakan
c. Kegiatan ekstrakurikuler dihentikan
d. Lapangan olahraga dibatasi
e. Interaksi sesama teman harus daring
f. Kantin juga ditutup

Kegiatan di rumah meningkat :
a. Kegiatan pembelajaran sekitar 4-6 jam per hari
b. Mengerjakan tugas dan proyek di rumah
c. Tekanan psikologis anak yang harus menunda/membatalkan/merubah banyak kegiatan

Tantangan Pendidikan di Era New Normal :
a. Kompetensi TIK
b. Konten Digital
c. Model dan Inovasi
d. Akses dan sarpras

Ciri-ciri Pembelajaran Inovatif
a. Pola pembelajaran yang belum digunakan secara mapan
b. Menjadi alternatif pemecahan
c. Mendatangkan nilai tambah terhadap metode yang ada
d. Mendatangkan teknologi kekinian yang tepat bagi siswa

Peran guru dalam pembelajaran modern :
a. Kenali peserta didik kita
b. Pahami memodifikasi konten
c. Disain pembelajaran kontekstual

Dari paparan di atas maka kita sebagai pendidik harus menyiapkan pembelajaran jarak jauh yang menarik sehingga peserta didik tetap semangat untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh. Pada bulan Maret 2020 ketika awal pandemi, saya memang agak kalang kabut bagaimana melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan kondisi peserta didik saya berasal dari blank spot area, ekonomi keluarga yang pas-pasan serta motivasi belajar yang masih kurang. Secara topologi dan topografi wilayah kabupaten Sijunjung terdiri atas perbukitan, lembah dan perkebunan. Masih banyak daerah blank spot area  dan peserta didik kami sebagian besar memang berasal dari daerah-daerah tersebut. Mereka bersekolah ke SMK Negeri 1 Sijunjung tinggal indekost di sekitar sekolah. Tujuan mereka sekolah ke SMK tidak lain karena ingin langsung bekerja setelah tamat mengingat kemampuan ekonomi orang tua yang pas-pasan. Pada saat pandemi berlangsung, mereka pulang ke kampung halamannya masing-masing.

Pembelajaran tatap muka secara normal saja banyak peserta didik saya yang terlambat, tidur di kelas dan berbagai masalah lain dalam pembelajaran. Apalagi pembelajaran jarak jauh? apa yang akan terjadi dengan mereka? apakah peserta didik akan merasa bebas karena tanpa pantauan langsung dari guru? Apakah peserta didik saya akan lupa statusnya sebagai pelajar jika tidak belajar tatap muka? Apakah mereka akan diminta orang tuanya membantu mencari nafkah dan melupakan belajar? Berbagai pertanyaan muncul dalam benak saya ketika harus memulai pembelajaran jarak jauh ini.

Masa pandemi membuat saya harus belajar, belajar tentang model-model pembelajaran, belajar tentang platform atau learning management system yang bisa digunakan untuk melaksanakan pembelajaran daring. Pada awal pandemi di bulan Maret, saya menggunakan aplikasi Whatsapp grup kelas untuk melaksanakan pembelajaran daring. Ada interaksi peserta didik dan guru di chat, namun banyak pula yang tidak aktif karena mereka berada di blank spot area dan keterbatasan kuota internet. Namun ada kelemahan melaksanakan diskusi di Whatsapp grup karena banyak informasi yang akhirnya tertumpuk dengan chat baru, kadang tanpa sengaja terhapus, bagi yang tertinggal mengikuti diskusi tidak literat dan bertanya lagi sehingga terjadi kekacauan. Belum lagi saat peserta didik mengirim tugas melalui Whatsapp juga, membuat handphone saya menjadi hang dan agak kesulitan mengoreksi tugas yang bertumpuk dengan chat.

Saya mencoba mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran daring menjelang tahun ajaran baru, siswa yang berada di daerah blank spot area dan keterbatasan kuota internet,  saya berikan tugas untuk diambil ke sekolah setiap minggunya . Satu minggu berikutnya dikembalikan lagi ke sekolah. Memasuki tahun ajaran baru saya mengenal portal Rumah Belajar karena saya mengikuti program PembaTIK Level 4. Saya mencoba mengenali fitur-fitur Portal Rumah Belajar dari fitur utama sampai fitur pendukung. Ada satu fitur yang paling cocok saya gunakan dalam pembelajaran daring yaitu fitur kelas maya. Kelas maya dapat saya gunakan dalam pembelajaran daring pada mata pelajaran saya yaitu Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan. Sebagai guru SMK saya memang mengampu mata pelajaran kelompok C3 yaitu OTK Humas dan Keprotokolan dengan durasi 6 JP per minggunya. 

Dalam perjalanan pembelajaran daring, ternyata ada pengembangan kelas maya pada portal Rumah Belajar yang pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang kita kenal dengan kelas maya Si Cadiak Pandai. Portal kelas maya Si Cadiak Pandai adalah portal kelas maya yang terintegrasi dengan kelas maya dari Portal Rumah Belajar milik Pusdatin Kemdikbud. Saya mencoba mempelajari dan menggunakannya yang saya integrasikan dengan sosial media menggunakan metode pembelajaran Project based learning.

Mungkin muncul pertanyaan seperti apa kira-kira integrasi kelas maya, sosial media dan metode pembelajaran project based learning ? Saya akan mencoba memaparkannya dalam blog ini. Setelah saya mengevaluasi model pembelajaran daring yang telah saya lakukan, kemudian saya menemukan platform baru yaitu kelas maya Si Cadiak Pandai, saya mencoba membuat akun dan membuat kelas untuk mata pelajaran saya. Perlu saya menyampaikan jika mata pelajaran saya ini adalah mata pelajaran kejuruan pada kompetensi keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran dimana lebih menitikberatkan peningkatan kompetensi peserta didik sebagai bekal mereka terjun ke dunia kerja/dunia industri setelah tamat nanti. Artinya pembelajaran yang harus saya laksanakan tidak sekedar membahas teori dan konsep tetapi penguasaan keterampilan/kompetensi peserta didik.

Bagaimana saya menilai peningkatan kompetensi peserta didik selama pembelajaran daring? Inilah yang sering dikeluhkan para pendidik terutama guru SMK mapel kejuruan. Jika guru eksakta jelas dapat langsung memanfaatkan portal Rumah Belajar seperti fitur lab maya dan sumber belajar yang sudah disediakan oleh Rumah Belajar. Bagaimana dengan kami guru SMK kejuruan? konten pembelajaran bagi siswa SMK pada mapel kejuruan belum tersedia. Apakah saya harus menunggu dan berputus asa? Tentunya tidak. Sebenarnya kita dapat menambahkan konten pembelajaran pada fitur Sumber Belajar tetapi harus menunggu persetujuan dari pengkaji konten terlebih dahulu dan ini memerlukan waktu yang cukup lama.

Beranjak dari kondisi itulah saya mencoba mengintegrasikan kelas maya Si Cadiak Pandai dengan sosial media. Mengapa saya memilih kelas maya Si Cadiak Pandai? karena platform ini merupakan produk dalam negeri dan terintegrasi dengan portal Rumah Belajar Pusdatin Kemdikbud.

Secara teknis dapat saya paparkan sebagai berikut :
a. Platform/LMS yang saya gunakan : kelas maya Si Cadiak Pandai dengan membuat 2 kelas XII OTKP 1 dan XII OTKP 2.
b. Konten pembelajaran saya produksi sendiri dengan membuat video pembelajaran yang saya upload menggunakan sosial media youtube. Tautan/link video pembelajaran saya tautkan ke dalam kelas maya yang dapat diakses siswa dalam pembelajaran daring.
Apa alasan saya menggunakan sosial media youtube? sebagaimana kita ketahui sosial media youtube ini sangat digemari oleh peserta didik kita, mereka bisa berjam-jam menghabiskan waktu menonton tayangan di youtube. Tidak hanya peserta didik, hampir semua orang begitu menggandrungi sosial media yang satu ini. Semua kalangan berlomba-lomba untuk membuat akun youtube, karena selain dapat berbagi, menunjukkan eksistensi diri, meninggalkan jejak digital dan yang menggiurkan adalah adanya benefit/passive income pada saat akun kita sudah dimonetisasi oleh youtube.
Saya sudah membuktikan sendiri bahwa video pembelajaran saya sudah ditonton oleh peserta didik karena memang link baru saya bagikan untuk peserta didik. Dengan adanya video yang saya upload di youtube, peserta didik dapat mendownloadnya untuk diputar berulang-ulang. Peserta didik juga akan termotivasi membuat konten positif melalui akun sosialnya. Jadi dapat saya menyatakan bahwa sumber belajar yang saya upload di youtube cukup berhasil.
c. Tugas dari setiap KD saya upload melalui kelas maya Si Cadiak Pandai, selain tugas berupa pemahaman konsep, saya juga memberikan tugas membuat sebuah project kepada peserta didik. 
d. Saya menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :

1. Pengenalan masalah/pertanyaan
Pada Menerapkan kegiatan pembawa acara, saya akan memberikan pertanyaan apa yang terjadi jika suatu acara tidak ada seorang pembawa acara? Peserta didikpun akan memberikan tanggapan yang beragam.
2. Mendisain perencanaan product
Setelah siswa memahami pentingnya seorang pembawa acara dalam kegiatan dan setelah mempelajari materi pembelajaran dari video pembelajaran yang saya berikan, selanjutnya peserta didik akan mendisain product yaitu pembuatan video menjadi pembawa acara tentunya dengan menerapkan teori-teori yang sudah mereka pelajari.
3. Penyusunan jadwal project
Mengingat pembelajaran dilaksanakan secara daring, peserta didik berada di rumahnya masing-masing tanpa pantauan langsung dari guru dan interaksi langsung dengan teman, mereka harus mampu menyusun jadwal untuk menyelesaikan project mereka sendiri.
4. Pelaksanaan dan monitoring project
Peserta didik harus menerapkan karakter seperti tanggung jawab, disiplin, kerja keras juga kerja sama dengan orang lain dalam keluarganya untuk membantu merekam saat mereka membuat video dan peserta didik sendiri yang harus melaksanakan dan memonitoring project mereka sendiri (pendidikan karakter). Sebagai fasilitator, saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dan memberikan saran terkait penyelesaian project .
5. Menguji hasil presentasi/hasil product
Peserta didik dapat meminta saran dari anggota keluarganya atau teman secara daring tentang hasil video mereka. Setelah video diupload di media sosial dengan memberikan hastag kepada saya, selanjutnya saya akan melakukan penilaian terhadap project peserta didik.
6. Evaluasi dan refleksi
Hasil penilaian yang saya lakukan akan saya sampaikan kepada masing-masing peserta didik dan bersama-sama membuat refleksi pembelajaran dengan metode project based learning. Saya akan memberikan komentar di akun sosial medial peserta didik saya dengan kalimat-kalimat postitif yang memotivasi seperti luar biasa, hebat, keren, goodjob...excellent..great dan lain sebagainya.

Peserta didik akan membuat project diantaranya :

1. Membuat video menjadi pembawa acara dimana peserta didik tampil sebagai pembawa acara dan hasilnya mereka share di sosial media pribadi siswa baik instagram, youtube maupun facebook. Apa tujuan saya membuat aturan demikian? kenapa tidak dikirim ke google driva saja? 
Alasan saya meminta peserta didik mengunggahnya di media sosial adalah :
a) Melatih mereka untuk tidak gaptek
b) Meningkatkan kepercayaan diri peserta didik dengan  berani tampil di depan publik
c) Guru dapat memberikan respon positif menggunakan kalimat-kalimat positif yang akan membuat peserta didik merasa karyanya dihargai (kebutuhan aktualisasi diri).
d) Guru dapat memeriksa tanpa khawatir memory HP penuh.
e) Video peserta didik dapat dibantu share untuk memotivasi peserta didik lainnya.
f) Peserta didik akan menjaga etika dalam bersosial media karena berteman dengan gurunya (pendidikan karakter)

2. Mengadakan rapat virtual dengan kelompok/kolaborasi yang mereka bentuk.
Mengadakan rapat virtual berarti peserta didik telah mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi kekinian. Peserta didik harus menerapkan keterampilan abad 21 yaitu berkolaborasi dengan kelompoknya. Berkolaborasi akan membangun karakter seperti bekerja sama, tenggang rasa, saling menghormati, tanggung jawab, disiplin dan lain sebagainya. Aplikasi yang dipergunakan pada rapat virtual tergantung kesepakatan dan kemampuan kelompok masing-masing. Apakah menggunakan zoom, webex, google meet atau aplikasi lainnya.
Dengan demikian saya berharap pembelajaran daring yang saya lakukan mampu meningkatkan penguasaan teori, praktik dan pembentukan karakter meskipun peserta didik belajar dari rumah atau belajar jarak jauh. Saya berharap semoga apa yang sudah saya lakukan dapat meningkatkan skill/kompetensi peserta didik di masa pandemi ini.










Walaupun pembelajaran saya lakukan dari jarak jauh, saya tetap dapat meningkatkan kompetensi/skill peserta didik dari rekaman video yang mereka unggah dari akun sosial media peserta didik masing-masing. Bagaimana peserta didik yang berada di blank spot area? mereka akan memanfaatkan kesempatan saat datang ke sekolah mengambil tugas luring di sekolah sekalian membuat tugas yang saya berikan melalui kelas maya tersebut. Anehnya peserta didik berlomba-lomba untuk tampil di depan publik dengan membuat tugasnya. Jadi kesempulannya dengan mengkombinasikan/mengintegrasikan kelas maya Si Cadiak Pandai dengan sosial media mampu meningkatkan motivasi peserta didik dalam pembelajaran daring.

Semoga inovasi sederhana saya ini dapat memberikan manfaat bagi pihak lain terutama pendidik yang memiliki masalah sama dengan yang saya alami. Terima kasih untuk pembaca yang telah sudi menyempatkan diri membaca tulisan saya ini.


Portofolio tugas peserta didik dengan topik menjadi Pembawa acara

16. Afzah
17. Yasmin
18. Meidira
23. Bembi
24. Naldi

Merdeka belajarnya, Rumah Belajar Portalnya ...Maju Indonesia...
Berbagi Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK Mewujudkan Merdeka Belajar.
Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia
@Nursyamsi @robysetiapramana @HabibullahRahmad




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH TAHUN 2020

Sekolah sebagai suatu ekosistem membutuhkan kepemimpinan Kepala Sekolah yang tangguh. Kepala Sekolah pada dasarnya adalah seorang manajer, s...