MENGINTIP SISTEM AKREDITASI SEKOLAH TAHUN 2020

 

Terakhir kali sekolah saya diakreditasi pada tahun 2018, saat itu masih ada 1 kompetensi keahlian yaitu Tata Boga yang belum diakreditasi karena baru dibuka. Tahun 2020 dibuka lagi 1 kompetensi keahlian baru yaitu Tata Kecantikan Kulit dan Rambut, berarti ada 2 kompetensi keahlian yang belum diakreditasi ditambah 6 kompetensi keahlian yang harus diakreditasi ulang.

Sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum, saya selalu mencari informasi terbaru seputar akreditasi dengan instrumen terbaru tentunya untuk dipelajari dan mempersiapkan dokumen-dokumen terkait dari sekarang.

Sistem Akreditasi tahun 2020 berbeda dengan sistem akreditasi tahun-tahun sebelumnya. Akreditasi tahun 2020 ini lebih menekankan pada kinerja (performance), disamping pemenuhan administrasi (compliance). Akreditasi tahun-tahun sebelumnya terkesan lebih menekankan pada pemenuhan administrasi.

Pengembangan Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan 2020 (IASP-2020) menggunakan asumsi bahwa Penilaian performance based (principles based) lebih memiliki korelasi positif terhadap peningkatan mutu satuan pendidikan dibanding penilaian compliance based (rule based).

Pelaksanaan akreditasi tahun 2020 dapat dilihat dari 2 hal yang dinilai yaitu:

(1). Pemenuhan administrasi (compliance) terdiri dari indikator Compliance mutlak (ICM) dan indikator compliance relatif (ICR) = 15%

(2). Penilaian kinerja (performance) = 85% didasarkan pada empat komponen yaitu:

(a). Mutu lulusan (30%)

(2). Proses pembelajaran (25%)

(3). Mutu guru (15%)

(4). Manajemen sekolah/madrasah (15%)

Syarat sebuah sekolah/madrasah (S/M) dapat diakreditasi, indikator compliance mutlak (ICM) harus terpenuhi semuanya. Penilaian keterpenuhannya hanya ya atau tidak. untuk ICM ada 5 macam yaitu:

(1). S/M telah memiliki izin operasional (ada dalam Dapodik)

(2). Kepala Sekolah/Madrasah telah memiliki surat tanda tamat diklat calon kep ala sekolah/madrasah

(3). S/M pernah meluluskan siswa

(4). S/M menyelenggarakan alokasi waktu PBM sesuai dengan kurikulum nasional

(5). S/M menyelenggaran mata pelajaran yang diwajibkan sesuai dengan kurikulum nasional

Sedangkan indikator compliance relatif (ICR) penilaian keterpenuhannya terdapat  rentang skornya ada 1, 2, 3 dan 4. ICR ini ada 10 butir pernyataan yaitu:

(1). Jumlah guru yang memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau Diploma 4 (D4)

(2). Jumlah guru yang memiliki sertifikat pendidik

(3). Jumlah guru yang mengajar sesuai latar belakang pendidikannya

(4). Sekolah/madrasah memiliki tenaga administrasi (SD/MI)/Kepala administrasi (SMP/MTs/SMA/MA/SMK/SLB.

(5). Sekolah/madrasah memiliki Kepala laboratorium (SMA/MA), kepala laboratorium/bengkel/workshop (SMK) atau guru ketrampilan (SLB) dengan kualifikasi akademik sesuai ketentuan

(6). Sekolah/madrasah (SMP/MTs/SMA/MA/SMK/SLB) memiliki kepala perpustakaan yang memenuhi syarat sesuai ketentuan.

(7). Jumlah siswa/rombel

(8). Bangunan sekolah/madrasah memiliki instalasi listrik dengan daya yang mencukupi kebutuhan

(9). Memiliki ruang penunjang yang cukup

(10). Memiliki WC/jamban

Pemenuhan persyaratan administrasi (ICM dan ICR) ini menggunakan data yang bersumber dari DAPODIK, EMIS dan PMP, maka dari itu sekolah disarankan untuk memperbaharui data-data sekolahnya sesuai dengan fakta sebenarnya.

Penilaian untuk persyaratan administrasi ini dilakukan oleh asesor sebelum kegiatan visitasi untuk menilai kinerja yang disebut dengan asesmen kecukupan.

Pelaksanaan akreiditasi tahun 2020 menggunakan IASP-2020, tahap pertama asesor melakukan asesmen kecukupan dengan melihat DAPODIK/EMIS dan PMP satuan pendidikan. Jika ICM telah terpenuhi, ICR juga telah dihitung maka satuan pendidikan baru dapat divisitasi untuk dinilai kinerjanya dari mutu lulusan, proses pembelajaran, mutu guru dan manajemen sekolah. Penilaian kinerja ini dapat dilakukan dengan observasi, studi dokumen, wawancara dan angket

IASP-2020 mempunyai pertanyaan yang disebut dengan butir inti dan butir kekhususan. Butir inti sebanyak 35 buah berlaku untuk semua jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan SLB sedangkan butir kekhususan ada untuk SD/MI, SMK/MAK dan SLB.

Penilaian kinerja pada akreditasi 2020 menggunakan IASP-2020 ada 4 yaitu: mutu lulusan, proses pembelajaran, mutu guru dan manajemen sekolah. Mutu lulusan terdiri dari 11 butir inti dan 1 butir kekhususan untuk SLB dan 2 butir kekhususan untuk SMK.

Proses pembelajaran

Komponen Proses pembelajaran terdiri dari 3 sub komponen yaitu kualitas pembelajaran, iklim belajar dan pemanfaatan sarana prasarana penunjang proses pembelajaran. Jumlah butir inti untuk komponen ini adalah 7 buah, butir kekhususan untuk SMK 2 buah dan untuk SLB 1 buah. 

Komponen proses pembelajaran terdiri dari 3 sub komponen yaitu kualitas pembelajaran, iklim belajar dan pemanfaatan sarana prasarana penunjang proses pembelajaran.

Mutu lulusan

Komponen mutu lulusan terdiri dari 3 sub komponen yaitu pengembangan karakter siswa, kompetensi siswa dan kepuasan pemangku kepentingan.

Mutu Guru

Komponen mutu guru terdiri dari 3 sub komponen yaitu kompetensi guru, pengembangan profesi guru, inovasi dan kreatifitas guru. Komponen ini mempunyai butir inti 4 buah dan butir kekhususan SD 1 buah dan kekhususan SMK 1 buah.

Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan Tahun 2020 (IASP-2020) mempunyai beberapa istilah baru diantaranya:

(1) Komponen

(2) Sub Komponen

(3) Indikator

(4) Level

(5) Capaian Kinerja

(6) Defenisi

(7) Pembuktian kinerja

(8) Aspek kinerja

(9) Level kinerja

(10) Skor Kinerja.

Ada empat komponen kinerja yang akan dinilai pada pelaksaan akreditasi menggunakan IASP-2020 yaitu komponen mutu lulusan, proses pembelajaran, mutu guru dan manajemen sekolah.

manajemen sekolah

Manajemen sekolah mempunyai 11 sub kompotensi yaitu:

(1) Pencapaian visi dan misi

(2) Kompetensi Kepala Sekolah

(3) Kepemimpinan Kepala Sekolah

(4) Budaya sekolah

(5) Pelibatan masyarakat

(6) Pengelolaan kurikulum

(7) Pengelolaan sarana prasarana

(8) Pengelolaan guru dan tenaga kependidikan

(9) Pengelolaan pembiayaan

(10) Pengelolaan kesiswaan

(11) Pengelolaan mutu internal

Komponen manajemen sekolah ini mempunyai 13 butir inti, 3 butir kekhususan SLB dan 4 butir kekhususan SMK.

BAN S/M Tahun 2020 melaksanakan akreditasi sekolah menggunakan IASP-2020. Kegiatan visitasi dilaksanakan secara daring.

Sebanyak 5000 S/M untuk semua jenjang akan menjadi pilot Projek akreditasi menggunakan IASP-2020 Se-Indonesia, untuk Sumatera Barat memperoleh jatah sebanyak 120 S/M.

Pelaksanaan visitasi daring tentu merupakan tantangan tersendiri bagi sekolah/madrasah dan asesor. Pada satu sisi sekolah harus mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan visitasi ini, sedangkan pada sisi lain dibutuhkan kejelian asesor untuk mengumpulkan data berupa hasil observasi, telaah dokumen, wawancara dan angket.

Sekolah misalnya mempersiapkan video kondisi riil sekolah lengkap dengan sarana/prasarana beserta lingkungan yang dapat digunakan oleh asesor untuk data hasil observasi. Mempersiapkan video pembelajaran para guru, mempersiapkan dokumen pembelajaran.

Data wawancara, sekolah dapat menghadirkan unsur pimpinan, wakil kepala sekolah, para guru, unsur komite/orang tua siswa, siswa.

Semoga sekolah yang menjadi sasaran pilot projek pelaksanaan akreditasi menggunakan IASP-2020 dapat mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Pelaksanaan visitasi daring ini direncanakan akhir oktober 2020.

Apakah sekolah Bapak/Ibu termasuk yang mendapat jatah tahun ini sebagai pilot project? Tentunya hal ini membuat jantung berdebar-debar karena banyak PR yang harus diselesaikan menyambut kedatangan asesor BAN S/M. Daftar sekolah pilot project tahun ini dapat dilihat dari file berikut.

Instrumen Akreditasi : Instrumen

Daftar sekolah                : Sekolah pilot project

REFLEKSI PELATIHAN MDGN SERI 1 SAMPAI SERI 4

Inilah cerita tentang Pelatihan berseries yang diprakarsai oleh Minang Diaspora Global Network/MDGN dari seri 1 sampai dengan seri 4. Masa pandemi terbukti mengubah semua kebiasaan dari kebiasaan lama kepada suatu kebiasaan baru yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Kebiasaan-kebiasaan baru itu diantaranya bagaimana setiap individu begitu memperhatikan kesehatan diri dan lingkungannya dengan selalu cuci tangan, memakai masker, membawa antiseptik dimanapun berada, menjaga jarak dengan orang lain. Kebiasaan baru di dalam dunia pendidikan diantaranya belajar mengajar menggunakan teknologi seperti google classroom whatsapp, edmodo, moodle, rumah belajar dan lain sebagainya. Kita begitu familiar dengan teleconference menggunakan zoom meeting, webex, google meet dan sebagainya. Masa pandemi memaksa semua pendidik untuk belajar dan mengajar dengan teknologi, mengupgrade kemampuan diri melalui berbagai kegiatan webinar baik seminar maupun pelatihan. 

Minang Diaspora Global Network/MDGN merupakan lembaga yang dibentuk oleh praktisi pendidikan yang tersebar di seluruh dunia dan merupakan putra putri terbaik dari ranah minang atau orang Sumatera Barat. MDGN terdiri dari Prof.dr.Fasli Jaexpertlal, Prof.Burmani Ilyas dan banyak lagi tokoh Minagkabau baik di dalam maupun di luar negeri. Beliau-beliau itulah yang menginisiasi diadakannya pelatihan bagi guru-guru Sumatera Barat dalam untuk mempersiapkan diri melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan berbagai persoalan dan kondisi yang dihadapi para pendidik.

Pada pelatihan seri 1 saya terdaftar sebagai peserta, pelatihan seri 1 diawali dengan presentasi nara sumber bagaimana membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Daring sebagai persapan pembelajaran di masa pandemi. Peserta diminta menyusun RPP daring untuk 1 kali pertemuan. Pada RPP tergambar kegiatan selama pembelajaran jarak jauh berlangsung. Setalah saya menyelesaikan tugas pada pelatihan seri 1, tiba-tiba saya mendapat telepon dari Ibu Citra Puspitasari yang merupakan salah satu panitia pelatihan MDGN yang mengajak saya untuk menjadi mentor di kelas SMK 02. Kesempatan ini tidak saya sia-siakan meskipun dari segi keilmuan saya belum expert bila dibandingkan dengan mentor-mentor di kelas lainnya. Saya berpikir inilah kesempatan bagi saya untuk belajar dan mengupgrade diri saya bersama mentor-mentor hebat lainnya. Tawaran dari Ibu Citrapun saya terima dengan senang hati. Mulailah saya membimbing peserta di kelas SMK 02 bersama rekan mentor Ibu Netrawati yang merupakan guru Multimedia dari SMK Negeri 4 Padang. Tugas yang harus diselesaikan peserta pada pelatihan seri 2 adalah menyusun emodul dengan menggunakan Flipbook. Tujuan pembuatan emodul ini tidak lain agar peserta didik tidak merasa bosan saat harus membaca materi yang diberikan oleh guru. Emodul dapat kita tambahkan gambar, animasi juga musik sehingga peserta didik senang untuk membacanya dibanding modul biasa dalam bentuk word atau pdf.

Alhamdulillah sebagai mentor di kelas SMK 02 kami berdua saling mengisi dan mengarahkan peserta sehingga peserta dapat menyelesaikan tugas-tugasnya. Setelah pelatihan seri 2 berhasil, dilanjutkan dengan pelatihan seri 3 dengan materi penyusunan LKPD online menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning. Peserta diberikan waktu selama 1 minggu untuk berkonsultasi dengan mentor dan 1 minggu untuk penyelesaian tugas. 

Pada pelatihan keempat peserta diberi tugas untuk menyusun 1 konten pembelajaran menggunakan dukungan teknologi yang menunjukkan interaksi antara guru dan peserta didik. Masing-masing peserta memaparkan pelaksanaan pembelajaran jarak jauhnya, ada yang menggunakan metode flipped classroom dengan whatsapp, ada yang menggunakan google classroom , ada yang menggunakan moodle, ada yang menggunakan kelas maya si cadiak pandai dan lain sebagainya. Semua peserta bersemangat untuk menyelesaikan tugas dengan memasukkan tugas ke kantong-kantong tugas yang sudah disediakan panitia.

Ada hal unik dari pelaksanaan pelatihan MDGN dari seri 1 sampai dengan seri 4 , pola pelatihannya dapat saya jelaskan sebagai berikut :
1. Peserta mendaftar melalui link yang dibagikan panitia.
2. Peserta akan tergabung pada grup telegram untuk memperoleh informasi terkait pelatihan MDGN dan informasi satu arah dari panitia.
3. Peserta akan tergabung pada grup whatsapp sesuai dengan pengelompokkan jenjang pendidikan.
4. Peserta akan dimbimbing oleh para mentor terkait penugasan dan materi yang sudah diberikan oleh nara sumber.
5. Peserta harus mengisi daftar hadir setiap diskusi dengan mentor di kelas masing-masing.
6. Peserta diberikan waktu untuk menyelesaikan tugas.
7. Mentor mengusulkan peserta terbaik di kelasnya untuk dipilih panitia menjadi pemateri pada kegiatan IN bersama nara sumber pemateri utama.
8. Peserta dan mentor akan diberikan sertifikat keikutsertaannya dalam pelatihan.

Ada hal-hal menarik dari pelatihan yang dilaksanakan oleh MDGN, diantaranya melibatkan para pemangku kepentingan dari Dirjen GTK, Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota, dosen, praktisi pendidikan, para profesor baik dalam/luar negeri dan para pendidik dari tingkat pendidikan PAUD,SD,SLTP,SLTA dan SMK. Semuanya bersinergi untuk memajukan pendidikan khususnya di ranah minang . Semua berkolaborasi tanpa mengeluarkan biaya untuk saling bahu membahu mempersiapkan para pendidik dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

Demikian cerita kilas balik pelatihan MDGN seri 1 sampai dengan seri 4, semoga MDGN terus berkiprah bagi kemajuan pendidikan Indonesia dan Sumatera Barat pada khususnya. Terima kasih telah memberi kesempatan saya untuk terus belajar dan berkontribusi dalam dunia pendidikan.

"Basamo mako manjadi"

Pada awal kegiatan masih ada perbedaan persepsi antara Panitia dgn mentor dan antar mentor. Utk itu nembuat himbauan pada para Mentor dan juga Panitia. Tks.

“Bpk-bpk dan Ibu-ibu para Mentor, yg Insya Allah dirahmati Allah, bersama  ini Ambo ingin menyampaikan beberapa hal:

1. Tujuan dari serial pelatihan yg sudah dan akan kita lalukan ini (sebanyak 8 kali pertemuan utk tahap 1) adalah utk mendampingi dan memberikan dukungan bagi guru-guru Sumbar yg ingin meningkatkan mutu pembelajaran daring yg mereka laksanakan selama wabah Covid-19, agar proses belajar dan capaian hasil belajar siswa tidak menurun. Malahan  kalau bisa lebih baik dari pembelajaran tatap muka. 

2. Kita tahu bahwa tantangan yg mereka hadapi SANGAT BERVARIASI, sesuai dgn penguasaan isi, proses belajar dan kemampuan dalam melakukan evaluasi melalui daring. Selain itu mereka juga berhadapan dgn akses, penguasaan teknologi, ketersedian gawai yg memadai dan kemampuan pendanaan utk membiayai pemakaian jaringan yg JUGA SANGAT BERVARIASI. Ditambah lagi dgn kondisi di rumah masing-masing siswa yg SANGAT BERVARIASI dalam mendukung atau menghambat pelaksanaan pembelajaran BERMUTU melalui daring. Belum lagi variasi dalam pendekatan pembelajaran daring antar jenjang pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, dan SMA/SMK. Oleh karena itu kita TIDAK BISA MENGHARAPKAN HASIL YG SAMA dari para peserta pelatihan sewaktu mereka menyelesaikan tugas yg kita berikan. Contoh yg diberikan Prof Ismet dan contoh yg lebih detil yg diberikan Bu Dhila dan dan Bu Fetri HANYA CONTOH SAJA, utk jenjang atau mata pelajaran mereka masing-masing, shg memudahkan para peserta dalam berupaya keras meningkatkan rencana dan strategi pembelajaran yg akan mereka siapkan karena berpindahnya proses pembelajaran dari TATAP MUKA menjadi DARING. 

Sepanjang setiap guru merasa bahwa mereka sudah memahami perbedaan yg mendasar antara pembelajaran tatap muka dgn daring, dgn adanya contoh-contoh UMUM dari Prof Ismet, Bu Dhila dan Fetri, serta peserta BERINTERAKSI DGN MENTOR SESUAI KEBUTUHAN, maka apapun hasilnya akan tetap kita terima. Karena kita yakin rencana itu adalah murni dari para guru, disesuaikan dgn kondisi riil mereka, DAN YG PALING PENTING, RENCANA ITU ADALAH MILIK MEREKA DAN AKAN MEREKA LAKSANAKAN DENGAN SEBAIKNYA. Jadi intinya adalah “ownership” atau kepemilikan dan “feasibility” atau keterlaksanaan dari rencana tsb. Dokumen tsb bisa SANGAT CANGGIH/LENGKAP tapi bisa juga SANGAT SEDERHANA. Asal dokumen tsb difikirkan dan dibuat dgn hati yg jernih oleh para guru maka itulah hasil tugas YG KITA TERIMA. Apa adanya dan TIDAK LEBIH DAN TIDAK KURANG. 

3. Bagaimana peran Mentor? Mentor adalah relawan-relawan yg berniat mulia mendampingi para peserta selama proses belajar ini. Mereka umumnya adalah orang yg berniat membantu orang lain dan dalam beberapa hal sudah menjadi pendamping, mentor atau malahan instruktur dalam berbagai pekatihan guru. DAN KEISTIMEWAAN MENTOR MENURUT SAYA ADALAH  KESUKAREKAAN UTK MEMBANTU DAN KESIAPAN UTK BERBAGI. Dengan memahami filosofi pelatihan kita spt yg saya uraikan di poin 1 dan 2 maka bagainana cara Mentor memberdayakan dan mendampingi proses belajar masing-masing guru KITA SERAHKAN PADA KEBIJAKSANAAN DAN PENGALAMAN MENTOR DENGAN TETAP MEMEGANG FILOSOFI PELATIHAN INI.  Kita berharap paguyuban para Mentor ini tudak berhenti hanya pada pelatihan ini saja tapi bisa berlanjut, bila para Mentor dgn suka rela ikut, pada kegiaran-kegiatan utk memajukan pendidikan di Sunbar di masa depan. Utk itu dari lubuk hati yg dalam AMBO UCAPKAN TERIMA KASIH YG SEBESAR-BESARNYA PADA SEMUA MENTOR YG TANPA PAMRIH SUDAH BERSEDIA MENGEMBAN TUGAS MULIA INI. 

4. Mengenai keikut sertaan peserta. Kita bersyukur Alhamdulillah, bahwa tawaran pelatihan dari kita ternyata disambut hangat oleh para guru Sumbar sehingga jumlah yg mendaftar jauh melebihi perkiraan kita. Ini menunjukkan bahwa peserta merasa ada sesuatu yg bermanfaat yg akan mereka peroleh dari pelatihan. Utk itu mereka bersedia berkorban waktu, membatalkan acara lain dan juga menanggung biaya konektivitas jaringan, yg tidak murah, agar terap bisa mengikuti seluruh rencana kegiatan dalam pelatihan ini. Melihat antusiasme dan pengorbanan para guru tsb kita harus MENGHARGAINYA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH. Utk itu saya minta JANGAN SAMPAI HAL-HAL TEHNIS MENGHAMBAT KEINGINAN MEREKA UTK BERGABUNG DALAM PELATIHAN. Sepanjang mereka menyatakan hadir di pelatihan pertama, walau pun kita tahu tidak mudah utk mendeteksinya, mengisi absensi, mendaftar utk masuk kelompok, berinteraksi dgn Mentor dan mengerjakan TUGAS, sesederhana apa pun hasilnya, dan mengirimkannya kepada Mentor serta akhirnya ikut pelatihan kedua sampai selesai maka KITA ANGGAP SUDAH SAH SEBAGAI PESERTA. Kalau ada yg masih tidak sinkron antara pendaftaran pada tahap awal dgn absensi kehadiran, pendaftaran di telegram dan terdaftarnya mereka di kelompok HARUS DISELESAIKAN DENGAN PENUH PERTIMBANGAN DAN KEBIJAKSANAAN. Mari kita hargai semangat guru-guru Sumbar utk tetap ingin belajar dan berbagi, ditengah berbagai dampak negatif dari wabah Covid-19 yg sedang melanda dunia. Terima kasih atas perhatian dan dukungan dari teman-teman Mentor. Semoga perjuangan dan pengorbanan waktu, fikiran dan dana dari teman-teman utk memajukan kualitas hasil belajar anak nagari di Sumbar menjadi amal jariah di hadapan Allah SAwT. Aamiin, Ya Rabb. 
Wassalam,
Fasli Jalal”

Kumpulan materi pelatihan MDGN : Materi pelatihan
Link-link penting :








 









KIHAJAR TIK TALKS JAMBI - JAMBI MEWUJUDKAN INOVASI PEMBELAJARAN DALAM PANDEMI

Seperti motto saya tulis dalam blog Belajar, Mengajar dan Berbagi....setelah pada pukul 08.00 WIB saya melaksanakan pembelajaran secara daring, aktivitas hari ini saya lanjutkan dengan belajar daring melalui zoom meeting KIHAJAR TIK TALKS JAMBI - JAMBI MEWUJUDKAN INOVASI PEMBELAJARAN DALAM PANDEMI. Kegitan webinar ini diawali dengan registrasi terlebih dahulu melalui tautan Pendaftaran. Setelah registrasi berhasil barulah saya masuk ke zoom meeting dengan tautan yang tercantum pada akun SimpaTIK saya.

Seminar akan dilaksanakan secara daring pada:
Selasa, 27 Oktober 2020
Meeting ID    : 846 0690 0445
Passcode     : kihajar

Ruang seminar hanya berkapasitas 1.000 orang. Bagi yang tidak bisa masuk karena kapasitas ruang seminar sudah penuh, dapat mengikuti seminar melalui YouTube, Televisi Edukasi  atau Facebook.
Bisa juga melalui Facebook,:
Tvedukasi Kemdikbud

Host yang bertugas pada webinar hari ini adalah ANDI, Kihajar TIK Talks Jambi hadir dengan tema Jambi Mewujudkan Inovasi Pembelajaran dalam Pandemi, dan menghadirkan nara sumber hebat yaitu :
1. M. Hasan Chabibie, plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud
2. Muhammad Syahran, SE, M.M, plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi
3. Drs. A. Yani Iriansyah, M.Si, PTP Ahli Madya Dinas Pendidikan Provinsi Jambi
4. Romi Satria Wahono, Ph.D, CEO & Founder Brainmatics Cipta Informatika.  
5. Dr. Sofyan, M.Pd, Dosen FKIP Universitas Jambi
6. Dona Yulia Sari, S.Pd.,M.Si, DRB Provinsi Jambi Tahun 2019.
7. Mashindra Prisma Saputra, S.Pd, Pemenang 1 Lomba Kreativitas Pembelajaran Tingkat  Nasional 2018

Saya mengikuti kegiatan webinar ini dari pukul 09.00 WIB dengan sangat antusias mengingat nara sumber hari ini tokoh-tokoh yang inspiratif. Pemateri pertama adalah Bapak Muhammad Syahran, SE, M.M, plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.Dalam presentasinya beliau menyampaikan tentang kondisi pembelajaran selama masa pandemi di provinsi Jambi dan bagaimana seharusnya seorang pendidik melaksanakan pembelajaran daringnya.

Pemateri kedua adalah  Drs. A. Yani Iriansyah, M.Si, PTP Ahli Madya Dinas Pendidikan Provinsi Jambi. Beliau juga menyampaikan strategi pembelajaran di masa pandemi, guru juga harus dapat menjawab tuntutan pendidikan di era teknologi digital. Beliau berpesan yang sesuai dengan konsep pembelajaran Ki Hajar Dewantara "jadikan setiap tempat sebagai sekolah dan jadikan semua orang sebagai guru kita"

Pemateri ketiga adalah Dr. Sofyan, M.Pd, Dosen FKIP Universitas Jambi, dalam paparannya beliau menyampaikan tema Pembelajaran yang Memanusiawikan. Beliau juga menyampaikan bahwa jauh di masa khalifah Ali Bin Abi Thalif sudah disampaikan "Didiklah anakmu sesuai jamannya karena mereka hidup bukan di jamanmu". Guru harus memandang setiap peserta didik memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. Guru harus memahami dampak dari pembelajaran daring agar dalam memberikan pembelajaran jangan sampai membuat siswa stres.

Pemateri keempat yaitu M. Hasan Chabibie, plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud. Beliau memberikan motivasi dan dukungan kepada semua pendidik agar tetap berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran di masa pandemi ini.

Pemateri kelima adalah  Romi Satria Wahono, Ph.D, CEO & Founder Brainmatics Cipta Informatika beliau adalah pendiri ilmu computer.com. Dalam paparannya beliau menyampaikan tentang reformasi digital learning, penyebab kegagalan digital learning, statistik penggunaan sosial media teraktif, statistik pengaksesan web.

Di sela-sela materi panitia memberikan kuis yang dapat diakses dari sli.do Games maupun quiziz. Kuis dipandu oleh Karima Putri sebagai host.

Pemateri keenam yaitu Dona Yulia Sari, S.Pd.,M.Si, DRB Provinsi Jambi Tahun 2019. Dalam paparannya DRB Dona memaparkan tentang penggunaan fitur-fitur dari Portal Rumah Belajar.

Pemateri ketujuh adalah Mashindra Prisma Saputra, S.Pd, Pemenang 1 Lomba Kreativitas Pembelajaran Tingkat  Nasional 2018. Karya yang telah dibuat berupa multimedia pembelajaran interaktif yang dapat diakses melalui android dengan judul Toko Kue. 

Luar biasa dan menginspirasi apa yang sudah dipaparkan oleh nara sumber hari ini. Dengan belajar kita menjadi tau bahwa masih banyak yang belum kita tau dan kuasai.

Peserta webinar harus mengisi Daftar hadir sebagai bukti keikutsertaannya sebagai peserta webinar.  Pertanyaan terkait materi dapat diajukan melalui sli.do dengan pin: 99339 .Kami tidak mengakomodir pertanyaan dari raise hand ataupun dari kolom chat. Terimakasih. Materi KIHAJAR TIK TALKS JAMBI dapat diunduh pada tautan: Materi webinar

Demikianlah ringkasan jalannya kegiatan webinar KIHAJAR TIK TALKS JAMBI. Kegiatan webinar berakhir pada pukul 12.50 WIB. Terima kasih kepada
 PUSDATIN dan semua nara sumber yang telah memberikan paparannya hari ini.
Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia.

Kumpulan materi webinar KIHAJAR TIK TALKS JAMBI : Materi KIHAJAR TILK TALKS JAMBI

Foto-foto kegiatan webinar 












































PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH TAHUN 2020

Sekolah sebagai suatu ekosistem membutuhkan kepemimpinan Kepala Sekolah yang tangguh. Kepala Sekolah pada dasarnya adalah seorang manajer, s...