PENYERAHAN RAPOR PENILAIAN TENGAH SEMESTER MELALUI APLIKASI ERAPOR

Setelah menyelesaikan tugas akhir peserta PembaTIK Level 4 Tahun 2020, saya kembali fokus dengan tugas rutin dan tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah bidang akademik. Salah satu tugas saya adalah memastikan pelaksanaan proses belajar mengajar secara daring terlaksana dengan baik. Kendala pembelajaran daring pastilah ada, tapi bagaimana cara kita meminimalisir kendala tersebut. Meskipun pembelajaran dilaksanakan secara daring tetapi evaluasi tetap harus dilaksanakan seperti pada kondisi normal. 

Penilaian tengah semester merupakan kegiatan penilaian untuk mengukur pencapaian kompetensi dari peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran selama 3 bulan atau telah mempelajari beberapa kompetensi dasar yang ada pada semester berjalan.

Penilaian tengah semester juga dapat digunakan sebagai evaluasi diri dari peserta didik bagaimana prestasi belajarnya setelah mempelajari beberapa kompetensi dasar. Semoga dengan diserahkannya rapor penilaian tengah semester hari ini mampu menyadarkan kembali peserta didik agar lebih memotivasi dirinya dalam mengikuti pembelajaran daring.

Sesuai dengan edaran Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan yang berbunyi agar semua sekolah menengah kejuruan menggunakan aplikasi erapor untuk pengolahan nilai peserta didik, SMK Negeri 1 Sijunjung juga telah menerapkan erapor sejak tahun pelajaran 2019/2020. Aplikasi erapor ini terkoneksi dengan Data Pokok Pendidikan/Dapodik. Artinya kualitas data Dapodik dapat kita lihat pada tampilan erapor nanti.

Jumlah PTK, jumlah peserta didik, distribusi wali kelas, distribusi mata pelajaran dan lan sebagainya yang telah dientry di Dapodik akan tersinkron dengan erapor. Tugas wali kelas sangat ringan karena hanya menunggu kiriman nilai dari guru mata pelajaran. Hasil cetak rapor sudah berupa file PDF yang siap untuk dibagikan kepada peserta didik melalui whatsapp grup kelas masing-masing. Khusus bagi peserta didik yang mengalami masalah selama pembelajaran daring, pihak sekolah memanggil orang tua untuk mengetahui kondisi peserta didik selama belajar dari rumah.

Demikian cerita hari ini tentang penyerahan rapor PTS peserta didik dengan aplikasi erapor. Selamat beraktivitas dan terima kasih sudah membaca blog saya hari ini.

Tampilan erapor untuk pengolahan nilai









CERITA SERU/BEHIND THE SCENE DI BALIK TUGAS PEMBATIK LEVEL 4 BERBAGI




Ada cerita seru di balik penyelesaian tugas sebagai peserta PembaTIK Level 4 tahun 2020. Seperti yang sudah pernah saya tulis sebelumnya di blog, bahwa saya masih tidak menyangka bisa masuk ke dalam 30 besar peserta PembaTIK Level 4 ini. Setelah mengenal teman-teman peserta lain, ternyata mereka semua guru-guru hebat, ada yang seorang penulis, ada youtuber, ada tamatan cumlaude, ada yang ahli IT, ada yang jago broadcast, jago design, pokoknya hebat-hebat. Tugas di hari pertama masih saya ingat, DRB Roby meminta agar semua siswa membuat flyer tentang peserta, alamak mendisain? pake apa ? saya tak pandai mendisain, akhirnya saya mencoba mendisain flyer dari powerpoint. Selesai tugas pertama meski hasilnya masih ala kadarnya. Tugas selanjutnya masing-masing peserta harus membuat twibbon, waduh ...mendisain lagi, bagaimana caranya? Akhirnya dicoba mencari tutorial di youtube, akhirnya selesai juga twibbonnya meski tak secantik karya teman-teman lainnya.

Selanjutnya masing-masing peserta harus membuat blog, saya hanya bisa membuat blog dengan blogspot. Saya mencoba-coba lagi mencari tema, mengatur tata letak dan perlahan-lahan mengisinya dengan tulisan. Hampir setiap hari saya melakukan webinar, baik untuk kegiatan pembekalan, coaching maupun kegiatan sosialisasi tatap maya yang saya ikuti. Setelah mengikuti kegiatan coaching dan pembekalan saya langsung menuliskannya ke dalam blog, tujuannya agar tidak lupa dan tidak menunda pekerjaan.

Ketika setiap peserta harus melakukan sosialisasi baik tatap muka maupun tatap maya, saya menyadari perlunya berkolaborasi dengan SRB lain mengingat saya adalah satu-satunya peserta dari kabupaten Sijunjung. Beruntunglah bagi SRB yang bisa berkolaborasi dengan sesama SRB di sekolahnya atau minimal di kabupaten/kota yang sama. Mulailah saya melakukan negosiasi/loby ke teman-teman SRB siapa yang akan berkolaborasi. Akhirnya kolaborasi pertama saya dengan SRB Fitri Gusti Ayu karena sebelumnya memang kenal walaupun jarang bertemu muka. Kolaborasi pertama boleh dikata tidak sukses, karena pada saat webinar berlangsung koneksi dan listrik di daerah saya putus. Sedikit panik karena saat itu saya sebagai host, belum sempat memindahkan ke SRB Fitri. Melalui panggilan telepon akhirnya saya dapt menghubungi SRB Ayu dan memintanya untuk melanjutkan kegiatan. Akhirnya koneksi internet pun kembali meskipun listrik masih padam. Saya berhasil mengganti ke host ke SRB Ayu. Kegiatanpun dilanjutkan kembali, saya menggunakan smartphone . Itulah pengalaman webinar pertama kali. Ada rasa gugup, grogi bercampur menjadi satu, apalagi audiens waktu itu adalah guru-guru hebat yang tergabung dalam Komunitas Guru Belajar Nasional Sijunjung. Meskipu begitu akhirnya kami mampu menyelesaikannya dengan permohonan maaf kepada audiens.

Kolaborasi kedua kami namakan colab Kamis karena webinar kami laksanakan pada hari Kamis, ini adalah kolaborasi kami bertiga antara saya, SRB Fitri dan SRB Ismet, kegiatan webinarnya seru karena kami selingi dengan game dari kahoot dan berhadiah voucher pulsa. Dimana serunya? karena saat peserta sedang serius menyimak, tiba-tiba kami semua terpental...usut punya usut ternyata link zoom milik SRB Ismet hanya berdurasi 40 menit, langsung dengan sigap saya lakukan pemberitahuan di gurp-grup WA yang saya undang agar peserta webinar masuk kembali dengan link yang sama. Peserta yang penasaran dengan game kahoot masuk kembali dan akhirnya sang pemenang game edukasipun mendapatkan voucher pulsa sebagai hadiah.

Banyak sekali kejadian atau peristiwa lucu, mengagetkan dan mengharukan selama mengikuti rangkaian kegiatan PembaTIK Level 4 ini. Ada lagi cerita seru ketika tiba-tiba kami SRB Sumbar diajak kolaborasi dengan DRB Jawa Timur Raden Roro Martiningsih, ini adalah kesempatan berharga yang tidak akan kami sia-siakan. Ada lagi pengalaman seru ketika saya bertemu dalam chat di grup kolaborasi nusantara yaitu SRB Tina dari Jabar yang menawarkan untuk kolaborasi padahal kita tidak saling mengenal, akhirnya webinar kolaborasi pun terbentuk untuk 2 kali webinar di hari Minggu. Saya juga bertemu dengan Bapak Muhammad Iqbal SRB Kalbar yang mengajak kolaborasi dan pesertanya hampir 500 orang, sungguh merupakan pengalaman baru bagi saya saat menjadi host sekaligus moderator dengan peserta sebanyak itu.

Cerita seru juga saya miliki ketika saya diajak kolaborasi dengan SRB Sunil dari Kalbar yang menggandeng 3 DRB Nasional yaitu Rufina Sekundang, Emi Sumarni dan Deni Ranoptri...ini adalah kesempatan langka yang tidak semua orang peroleh. Ada lagi cerita seru ketika saya menjadi moderator acara Maota Lamak yang dilaksanakan oleh DRB dan SRB Sumbar, saat itu yang menjadi bintang tamu adalah DRB Fakhrudin Sujarwo dan Deni Ranoptri, grogi sebenarnya tapi ini pengalaman berkomunikasi di depan publik dengan orang-orang yang belum kita kenal. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan.

Saya juga berkolaborasi dengan DRB Rahmad untuk melakukan sosialisasi dengan Kacabdin wilayah V, para kepala SMK se kabupaten Sijunjung, pengawas dan guru-guru hebat Sijunjung. Pengalaman baru lagi yang saya perolah. Pengalaman yang lain ketika berkolaborasi dengan SRB Sumbar yang berada dalam masa karantina karena masih menunggu hasil swab .

Selain pengalaman berbicara di depan publik, saya juga belajar membuat flyer, twibbon, membuat bahan presentasi, membuat dokumen webinar juga mengoperasikan zoom meeting. Keterampilan abad 21 benar-benar diterapkan. Mengisi blog dari setiap kegiatan webinar, membuat vlog semuanya adalah ilmu dan pengalaman baru bagi saya. Sungguh pengalaman berharga dan tak terlupakan menjadi peserta PembaTIK Level 4 di tahun 2020 ini.

Selain tugas sosialisasi tatap muka dan tatap maya,saya juga harus mengerjakan berbagai tugas pada portal SimpaTIK, dari membca modul, membuat refleksi, mengerjakan kuis dari setiap modulnya. Saya harus pandai membagi waktu antara pekerjaan di sekolah, tugas pembaTIK juga tugas sebagai ibu rumah tangga.

Pengalaman yang paling seru adalah saat membuat vlog, hari Selasa malam rabu 1 hari menjelang deadline, kondisi sudah agak pusing dan batuk, untuk ngomong sebenarnya susah, tapi target malam itu harus selesai vlognya. Akhirnya dengan kondisi ngantuk dipaksakan juga merekam video, alhasil gambarnya goyang-goyang. Susun foto-foto lalu edit, rekam suara dan render, jadi deh vlog sederhanaku. Semoga dapat dinikmati oleh pemirsa semuanya.

Ada kebiasaan baru sejak menjadi peserta PembaTIK Level 4, setiap hari selalu membawa tas ransel yang penuh dengan headset, kaos, rompi, stiker, laptop, perkabelan, dan peralatan periferal lainnya. Pokoknya ransel jadi full muatan, belum lagi bekal makanan dan cemilan untuk menghindari sakit maag.

Itulah cerita seru dibalik tugas PembaTIK Level 4 yang berakhir pada tanggal 21 Oktober 2020. Ini bukanlah akhir perjuangan, justru inilah awal dari proses berkreasi dan berinovasi dengan TIK dalam pembelajaran. Semoga saya mampu untuk terus berinovasi dan berkreasi di dunia pendidikan.

Terima kasih kepada Pusdatin Kemdikbud, semua tutor, mentor, DRB Sumbar, DRB Nasional, SRB Sumbar, Kacabdin, Pengawas, Kepala Sekolah dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk semuanya dan mohon maaf jika selama kegiatan ada khilaf dan salah yang saya lakukan .

Berbagi Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK Mewujudkan Merdeka Belajar.
Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia
@Nursyamsi @robysetiapramana @HabibullahRahmad



PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH TAHUN 2020

Sekolah sebagai suatu ekosistem membutuhkan kepemimpinan Kepala Sekolah yang tangguh. Kepala Sekolah pada dasarnya adalah seorang manajer, s...